Meski bioskop di Indonesia kembali melesu karena tingkat penularan Covid-19 sedang meningkat. Namun kondisi tersebut sepertinya tidak menyurutkan hype perilisan The Batman. Dalam film tersebut The Riddler muncul sebagai musuh utama yang berusaha mengkacaukan si Manusia Kelelawar. Seperti apa sih asal-usul The Riddler? Apa penyebab dia menjadi penjahat sadis di balik teka-teki?

Dalam The Batman The Riddler digambarkan berbeda dengan adaptasi-adaptasi yang pernah ada sebelumnya. Di The Batman dia lebih kelam dan lebih sadis. Motivasinya dalam melakukan pembunuhan lebih kelam dari adaptasi-adaptasi sebelumnya.

Asal-usul The Riddler

The Riddler diperankan Paul Dano

Dikutip dari collider.com Riddler diciptakan oleh Bill Finger dan Dick Sprang. Ia biasa dikenal sebagai Edward Nigma atau Edward Nasthon. Riddler pertama kali muncul di komik Detective Comics #140 pada 1948.

Dalam cerita pertama itu Riddler menjebak Batman dan Robin di sebuah ruangan kaca di mana keduanya harus bisa keluar sebelum bom meledak. Dalam ruangan tersebut Batman dan Robin dihadapkan dengan banyak simbol tanda tanya.

Sejak kecil, Riddler tumbuh sebagai anak yang pintar dalam hal akademis. Di sekolahnuya, dia selalu mendapatkan nilai bagus dan memiliki kecenderungan untuk bersaing dengan teman-temannya untuk selalu menjadi yang terbaik.

Melihat potensi yang ada, guru Riddler kerap memberikan teka-teki untuk dipecahkan oleh Riddler dan teman-temannya. Hal itu menumbuhkan obsesi Riddler dengan teka-teki. Bahkan ia sampai berhasil memenangkan lomba teka-teki di sekolahnya.

Tumbuh dewasa, Riddler merasa kecewa dengan kehidupan. Pekerjaannya dan kehidupan sehari-harinya tidak bisa memaksimalkan kemampuan otaknya. Riddler juga merasa orang-orang harus tahu kalau dia seorang genius.

Akhirnya Riddler masuk ke lembah kejahatan, selain untuk mencari uang, juga agar dirinya lebih dikenal.

Dalam lingkup keluarga, Riddler memiliki masa kecil yang bisa dibilang suram. Ia memiliki ayah yang kasar dan tak percaya dengan bakatnya. Hal itu juga mendukung obsesi Riddler dengan teka-teki dan senang melihat orang tak mampu menuntaskan teka-tekinya.

Berbagai Adaptasi The Riddler

Riddler di The Batman bukanlah yang pertama. Sebelumnya di tahun 1960-an, aktor Frank Groshin pernah memerankan Riddler di serial Batman. Kemudian ada Jim Carey yang memerankan Riddler di film Batman Forever tahun 1995.

Setelah itu ada adaptasi Riddler di serial Goitham. Aktor Cory Michael Smith memerankan sosok Riddler yang jenius, namun rapi. Dalam cerita Gotham kita diberi gambaran tentang dinamika karakter Edward Nigma sebelum benar-benar menjadi Riddler yang jahat.

Collider.com menyebut adaptasi Riddler di The Batman menjadi salah satu adaptasi terpintar sejauh ini. Riddler di The Batman merupakan yang paling kejam, dan menjadi versi Riddler yang paling masuk akal.

Tujuan Riddler The Batman adalah membuka kedok orang-orang kaya korup di Kota Gotham. Target itu membuat Riddler menarget para politisi papan atas. Berbeda dengan versi Jim Carey yang nyentrik dan cartoonish. Riddler yang diperankan Paul Dano tak menggunakan kostum khas superhero. Ia menggunakan busana yang membuatnya bisa membaur dengan khalayak.

Penasaran dengan kiprah Riddler merepotkan Batman di The Batman? Tonton filmnya di bioskop sebelum turun layar.