Sex Education merupakan serial yang tayang di Netflix. Musim pertamanya tayang pada 2019. September 2021 musim ketiganya tayang. Saya baru saja menyelesaikan musim ketiganya, tepatnya empat hari setelah dirilis global oleh Netflix. Musim ketiga ini bisa dibilang memiliki cerita yang paling dewasa jika dibandingkan dengan dua musim sebelumnya. Hingga akhir musim ketiga ini saya bisa menyimpulkan kalau serial Sex Education lebih baik untuk ditonton para orang tua, baik yang senior atau kalian para orang tua muda yang anaknya masih usia dini.
Serial Sex Education merupakan drama komedi yang ceritanya berfokus pada murid-murid, guru, orang tua, di SMA Moordale yang diceritakan berlokasi di kota kecil bernama Moordale di Inggris Raya. Seperti judulnya, dalam serial ini akan disuguhkan berbagai permasalahan seksual khususnya bagi para remaja. Apabila kalian mau menonton serial ini demi melihat adegan seks nya saja, silahkan cari tontonan lain.
Di serial ini digambarkan berbagai macam problematika yang dihadapi anak sekolah menengah. Mulai hormon yang menggebu-gebu, krisis identitas diri, permasalahan keluarga yang berdampak pada mental. Menurut saya hampir semua masalah yang bisa terpikirkan dituangkan dalam serial ini. Oleh karena itu pasti akan ada orang yang merasa tidak nyaman saat menonton serial ini.
Beberapa contoh yang mungkin akan membuat beberapa orang di Indonesia tidak nyaman adalah permasalahan tentang orientasi seksual. Serial ini menampilkan tokoh homo seksual, lesbian, hingga di musim ketiga muncul queer.
Nah, di sini komentar penonton pasti akan berbeda-beda. Saya pribadi tidak akan mengomentari hal-hal terkait pilihan orientasi seksual. Saya lebih ingin mengapresiasi bagaimana sikap para tokoh dalam serial tersebut saat menghadapi orang-orang yang memiliki perbedaan. Akan selalu ada dua sisi, mereka yang menjustifikasi tanpa mau berdialog dan di sisi lain ada mereka yang mendengarkan dan mencoba memahami tanpa harus mengikuti. Hal itulah yang membuat saya betah menonton sampai akhir.
Dalam serial itu digambarkan orang-orang yang ‘berbeda’ menjalani hidupnya bukan karena kesenangan. Kadang kala ada latar belakang yang susah diungkapkan dan tidak bisa dihindari sehingga seseorang menjalani orientasi yang ‘berbeda’.
Satu hal lain yang membuat saya mengapresiasi serial ini adalah penggambaran masalah keluarga yang unik. Meski digambarkan dengan gaya kebarat-baratan, namun inti dari permasalahannya bisa juga terjadi di semua keluarga. Nah, solusinya pun juga bisa diambil untuk semua keluarga. Tentunya disesuaikan dengan aturan yang berlaku di masing-masing keluarga. Dalam serial itu digambarkan bagaimana keterbukaan orang tua kepada anak atau anak kepada orang tua bisa menjadi jalan keluar dalam sebuah masalah.
Intinya orang-orang yang bermasalah itu hanya ingin berbagi apa yang dia pikirkan atau rasakan. Dibutuhkan seseorang yang mampu mendengarkan dan merangkul, tanpa harus menjustifikasi atau bahkan menjelek-jelekkan. Setelah situasi membaik tugas keluarga inti lah yang harus mencari solusi terkait permasalahan.
Sebagai penutup, serial Sex Education adalah serial dewasa yang secara rating untuk 18+. Kalian yang belum dewasa tidak disarankan menonton. Buat teman-teman yang sudah dewasa silahkan menonton sesuai kehendak masing-masing. Selain hiburan, semoga kalian semua bisa mendapatkan nilai positif dari serial ini.