Kamusfilm — Bagi saya, Army of the Dead merupakan sebuah pelepas dahaga untuk film zombie Hollywood yang mengesankan. Terakhir, petualangan Zombie yang cukup mengesankan adalah Zombieland: Double Tap (2019). Secara umum Army of the Dead cukup menghibur dan menyajikan versi lain dunia post-apocalyptic yang layak ditunggu kisah-kisah selanjutnya. Inilah review Army of the Dead versi Kamusfilm. Review ini akan sangat jelas menuliskan spoiler filmnya, bagi Anda yang tidak suka spoiler atau belum nonton silahkan nonton dulu.

Karena saya pribadi menunggu-nunggu film bertema Zombie, maka momen menunggu dan menonton Army of the Dead (AOTD) ini membuat saya excited, atau bisa dibilang ekspektasi saya tinggi. AOTD sedikit berbeda dengan kebanyakan film Zombie yang saya ketahui, origin story terkait zombie outbreak digambarkan cukup sederhana dan dihubungkan dengan organisasi militer. Bisa dibilang kekacauan disebabkan oleh militer.

Satu zombie yang lolos dari militer berhasil bertahan dan memasuki Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat. Dari situ terjadilah wabah zombie. Di film ini digambarkan wabah masih bisa dikontrol hanya disekitar Las Vegas. Pemerintah dan militer membarikade kota menggunakan kontainer. 

Zombie Alfa Leader sumber; IMDB
Zombie Alfa Leader sumber; IMDB

Pemerintah AS memutuskan untuk mengebom Las Vegas dengan nuklir berdaya ledak rendah untuk memusnahkan sisa zombie. Hal ini menyebabkan beragam protes dari warga. Ada yang bersimpati bahwa zombie dulunya manusia dan berhak hidup di dalam barikade. Ada juga yang memprotes kamp-kamp penampungan di sekitar barikade yang menampung orang-orang terlantar yang tak terinfeksi. Meski hanya sedikit porsinya, konflik ini membuat AOTD semakin menarik. Kebanyakan film zombie outbreak hanya berfokus pada bertahan hidup, namun AOTD memasukkan sedikit konflik politik, militer, dan drama kekeluargaan.

Inti film ini dalah tim eks-militer yang turut berjuang membarikade Las Vegas kembali bergabung. Diiming-imingi uang puluhan juta dolar, mereka bersedia mencoba membobol brankas salah satu kasino di Las Vegas. 

AOTD menyajikan Zombie yang bisa dibilang cukup berbeda. Zombie dibagi menjadi dua kategori, mereka yang disebut pincang dan para Alfa. Para Alfa bisa membedakan siapa yang layak jadi Alfa siapa yang tidak. Di sinilah pemimpin Alfa membentuk pasukan. Alfa lebih cepat, lebih kuat, lebih beringas, bahkan beberapa bisa menghindari peluru.

Nilai positif lainnya dari AOTD adalah saat para Alfa meminta persembahan agar para manusia dibiarkan memasuki kerajaan mereka. Iya, saat dunia melihat Las Vegas adalah penjara bagi para Zombie, di sisi lain Zombie menganggap tempat itu adalah kerajaan mereka. Sudah kodratnya, disetiap cerita pasti ada tokoh antagonis yang menjadi pemicu tragedi. Kalau tidak ada pengkhianat di tim yang dipimpin Scott Ward (Dave Bautista), mereka sebenarnya tak perlu bersusah payah melawan pasukan Zombi Alfa. Mereka sudah memberi persembahan dan dipersilahkan melakukan apa yang mereka inginkan. Mereka hanya perlu melawan Zombi pincang yang lebih mudah disingkirkan.

Sebagai individu yang memiliki ekspektasi tinggi terkait film ini saya merasa ada yang kurang di bagian pertarungan langsung dengan zombie-nya. Namun setelah berdebat dengan diri saya sendiri, saya bisa memaklumi hal tersebut.

Adegan bertarung dengan zombie pincang hanya ada di awal, kemudian secara umum para manusia dihancurkan oleh para Alfa. Hanya ada satu pertempuran dengan Alfa di tengah casino. Namun adegan tersebut cenderung dibuat secara teatrikal dan gerak lambat.

Porsi adegan bertarung dengan Zombie mungkin memang dibuat seperti itu untuk menyesuaikan prosi cerita dan tidak membuka kejutan lain untuk sekuelnya. Dari judulnya bisa saya simpulkan bahwa film ini bertujuan untuk menglorifikasi Zombie-nya. Jadi mungkin memang hanya diniatkan untuk mengenalkan para Alfa yang tangguh untuk nantinya disajikan di pertempuran yang lebih besar.

Ending film ini juga cukup mengejutkan namun menarik. Kalian akan kecewa kalau menebak tokoh mana saja yang akan berhasil lolos dengan selamat. Mereka hampir habis tak tersisa, hanya satu tokoh yang lolos tanpa gigitan. Tokoh Vanderohe yang diperankan oleh Omari Hardwick kemungkinan besar akan membuka cerita untuk petualangan baru yang lebih global.

Secara umum saya memberi nilai 6 dari 10 poin. Film nya layak ditonton dan seru. Namun ceritanya mungkin tidak akan lama membekas kalau tidak segera ada sekuelnya. Itulah review Army of the Dead, kalau penasaran, tonton dulu trailernya di bawah ini.