Kamusfilm – Pengabdi Setan sekarang ini masih diputar di berbagai jaringan bioskop di Indonesia. Per Kamis (12/10)  Pengabdi Setan yang pertama kali dirilis 28 September 2017 sudah ditonton lebih dari 2,2 juta penonton. Bagi kalian yang sudah nonton, kali ini Kamusfilm akan membahas lima hal yang nge-gemesin pas nonton Pengabdi Setan.

Awas spoiler ya.

Pertama-tama pengantar terlebih dahulu ya.

Pengabdi Setan ini merupakan film reboot dari film klasik dengan judul yang sama. Disutradarai dan skenario ditulis oleh Joko Anwar. Filmnya dibintangi oleh Tara Basro, Bront Palarae, Endy Arfian, Dimas Aditya, Nasar Annuz, dan Ayu Laksmi.

Menurut tim Kamusfilm Pengabdi Setan merupakan film horor spektakuler. Bukan bermaksud lebay atau apapun, Pengabdi Setan karya Joko Anwar ini memiliki kekuatan lebih dibanding film horor lainnya. Joko Anwar bisa dibilang sukses membangun cerita baru di bawah bayang-bayang film orisinalnya.

Setan-setan yang muncul dalam film terasa lebih seram dibanding film horor lainnya. Tak hanya itu, pemilihan pemain, latar tempat dan waktu membuat film Pengabdi Setan menjadi lebih unik.

Dari penilaian-penilaian sederhana itu tim Kamusfilm masih menemukan lima hal unik dan nge-gemesin dari film Pengabdi Setan, yaitu.

  1. Naik Motor Ga Pakai Helm

Bagi yang sudah nonton pasti langsung senyum pas membaca poin pertama. Di film ada adegan tokoh Hendra memboncengkan Rini untuk mengunjungi Budiiman. Nah, dalam adegan tersebut si Hendra dan Rini ga pakai helm.

Kami tidak tahu apa pertimbangan Joko Anwar sehingga membuat adegan seperti itu, rasanya seperti melihat adegan boncengan romantis di FTV yang pemainnya ga pernah pakai helm saat mengendarai sepeda motor.

Tapi kalau dielaborasi lagi hal itu masih masuk akal, mungkin karena rumah si Rini termasuk di desa yang masih banyak hutan, dan latar waktunya masih 1980-an jadi helm masih belum populer.

 

  1. Kadang Penakut Kadang Pemberani

Hal ini cenderung selalu ada di film-film horor. Selalu ada tokoh yang awalnya pemberani kemudian saat cerita berlanjut jadi penakut. Begitu juga sebaliknya. Di sini kami menyoroti satu adegan di mana si ayah dengan beraninya ingin menyelamatkan si Ian, tapi beberapa detik setelahnya ngeliat kursi roda jalan sendiri beliaunya ikut-ikut lari.

  1. Ga ada adegan mukul si mayat hidup

Mirip dengan film orisinalnya, di film ini ada adegan mayat hidup bangkit dari kuburnya. Nah, sebagai generasi yang sudah diracuni film Zombie, kami jadi gemas karena mayat hidup di Pengabdi Setan ga ada yang kena pukul, setidaknya sekali kek si Rini apa siapa ambil kursi buat mukul pocongnya. Haha.

Di sini karena mayat hidupnya tidak benar-benar ditampilkan apa efeknya ke manusia, saya pikir Mas Joko Anwar punya twist tersendiri di sekuelnya nanti, kalau ada.

  1. Begitu cepat keluarga Rini melupakan pengalaman horor malam sebelumnya.

Di adegan pas ayah pulang dari merantau dan datang ke rumah Pak Ustaz. Saat di rumah mereka diganggu setan ibu dan sempat ditolong setan nenek. Di situ Rini sekeluarga ketakutan setengah mati. Keesokan harinya semua bersikap biasa saja seperti tak pernah terjadi apa-apa. Hal itu berlanjut hingga malam hari, sampai tidur . Hingga akhirnya tidur mereka terganggu dengan kunjungan mayat-mayat hidup.

  1. Tara Basro is the Best

Haha poin ke lima ini nge-gemesin secara harfiah. Tara Basro memang serba bisa. Jadi pendekar, jadi cewek penyuka dvd bajakan, jadi perempuan hutan, pas di Halfworlds, unch banget.

Sekian.