Kamusfilm – Suicide Squad merupakan salah satu film superhero yang paling saya tunggu tahu ini, dan akhirnya film tersebut rilis awal Agustus lalu. Secara umum, tanpa memedulikan review dari para pakar, saya sebut filmnya mengagumkan, terutama tampilan para tokohnya. Akan tetapi, sepertinya pujian itu tak berarti apapun tanpa analisa yang lebih mendalam.

Suicide Squad bisa dibilang merupakan film kedua di mana DC Comics dan Warner Bros. mulai mengembangkan cinematic universe di mana cerita antar film terjadi di satu alam (diawali dengan  Batman v Superman yang berhubungan langsung dengan Man of Steel). Selain itu, Suicide Squad merupakan film superhero live action modern pertama yang mengangkat tokoh utama dari supervillain yang sebelumnya baru terkenal dari perantaraan komik atau film animasi. Hal ini menjadikan Suicide Squad film yang berperan besar dalam membentuk kelanjutan cinematic universe, baik dari segi cerita atau tampilan tokohnya.

tim-suicide-squad

Meloncat ke segi cerita. Merunut trailer dan footage promosi filmnya yang komikal dan meledak-ledak, awal filmnya menurut saya mampu mempersembahkan hal itu. Intro singkat dari para supervillain nyentrik menambah meledaknya cerita film tersebut. Film ini mampu memberitahukan pada penonton bahwa dalam genre superhero tokoh-tokohnya tak hanya itu-itu saja. Di sinilah keistimewaan terbaik film ini. Tokoh-tokoh yang ada sangat unik, sehingga layak dikembangkan menjadi sebuah franchise baru.

Dari banyaknya supervillain yang tampil di Suicide Squad, ada dua nama yang sejak promosi filmnya terkesan disembunyikan oleh publisis filmnya. Dua tokoh itulah yang menjadi dua mata pisau bagi filmnya. Tokoh pertama adalah The Joker, seperti disembunyikan karena hanya muncul dalam porsi kecil di materi promosi filmnya, tokoh yang diperankan Jared Leto itu menggebrak dalam filmnya. Menampilkan pengertian baru dari tokoh legendaris musuh bebuyutan Batman itu dan tentunya menjadi nilai positif filmnya.

tim-suicide-squad-2

Untuk yang kedua adalah Enchantress yang diperankan Cara Delevigne. Tokoh yang baru pertama muncul versi live actionnya ini juga ‘disimpan’, tapi hasilnya tak seperti The Joker. Dinamika sosok Enchantress terkesan klise dan tidak seharusnya muncul dalam film sebesar Suicide Squad.

Hal tersebut juga diperparah dengan sikap para supervillain di tengah-tengah konflik film nya. Perubahan sikap yang ada seperti kurang matang. Sosok supervillain sadis seharusnya tidak dibuat jadi ‘orang baik’ begitu saja. Bahkan jauh lebih aman jika mereka tetap dibuat sadis dan tak peduli dengan nasib orang lain.

 

Hal terkait dinamika karakter ini juga sangat mengganggu di film Batman v Superman.

Overall, dari semua analisa tersebut di atas, film ini masih sangat menarik dan sangat bisa dinikmati. Kalaupun ceritanya agak aneh, fokus saja pada tiap tokohnya yang unik. Ensemble pemain yang ada di film ini bisa dibilang sudah cocok. Totalitas Jared Leto, keunikan Margot Robbie dalam menghidupkan Harley Quinn, dan nama besar Will Smith sudah menyatu dengan apik.

Harapan saya sih semoga ada rencana sekuel film ini. Setidaknya ensemble pemainnya muncul lagi di salah satu film-film superhero DC yang akan tayang nanti entah kapan.

Rating 7/10

Suicide Squad

Sutradara                     : David Ayer

Penulis Skenario          : David Ayer

Studio                                     : Warner Bros.

Pemain                                    : Will Smith, Jared Leto, Margot Robbie, Cara Delevigne, Viola Davis,  Jai Courtney, Joel Kinnaman, dan Adewale Akinnuoye-Agbaje.

 

Yuk Langganan Artikel Terbaru Kamusfilm

Cukup pakai email bisa dapatkan konten terbaru kamusfilm.